Jangan Parsial, RUU Landasan Kontinen Harus Komprehensif

29-09-2021 / PANITIA KHUSUS
Anggota Komisi IV DPR Riezky Aprilia saat Rapat Dengar Pendapat Pansus RUU Landasan Kontinen bersama Kepala SKK Migas, Direktur Utama PT Pertamina, dan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin)  di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta. Foto : Jaka/mr

 

Anggota Komisi IV DPR Riezky Aprilia menekankan penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Landasan Kontinen harus komprehensif yang mencakup sejumlah aspek mulai dari aspek regulasi, ekonomi, sosial, dan ekosistem. Jika mengabaikan aspek sosial dan ekosistem, RUU tersebut dikhawatirkan menjadi parsial sekaligus memicu konflik sehingga kedaulatan negara atas laut menjadi tidak terwujud sepenuhnya.

 

Demikian dikatakan Riezky di sela-sela Rapat Dengar Pendapat Pansus RUU Landasan Kontinen bersama Kepala SKK Migas, Direktur Utama PT Pertamina, dan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin)  di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2021). Dirinya berharap para pemangku kepentingan harus adil dalam pelaksanaanya jika nantinya RUU Landasan Kontinen ini disahkan.

 

“Jangan sampai RUU Landasan Kontinen ini jadi parsial. Parsial terhadap regulasi, parsial terhadap sosial masyarakat, dan menjadi parsial dalam hal kedaulatan. Kami ingin negara berdaulat sepenuhnya atas laut yang meliputi Indonesia, sekaligus sumber daya alam yang terkandung,” terang Riezky

 

Ia ingin penerapan RUU Landasan Kontinen tidak hanya menguntungkan dari sisi pemasukan negara, namun juga tidak bertentangan dengan regulasi yang berkaitan, meningkatkan nilai sosial masyarakat terutama yang berada di wilayah pesisir sekaligus melindungi kelestarian laut Indonesia.

 

“Kami paham laut maritim sebagai input utama dalam pembangunan hari ini tapi sustainable development goals turut dipertimbangkan.” tegas politisi Fraksi Partai PDI Perjuangan itu.

Dalam RDP tersebut, Anggota Pansus RUU Landasan Kontinen Andi Akmal Pasluddin menambahkan RUU ini berpotensi sangat strategis karena akan mengatur 26 wilayah kerja yang tersebar di antara garis pangkal dan landas kontinen Indonesia. Menurutnya, dukungan dari berbagai pemangku kebijakan menjadi vital agar kontribusi yang diharapkan bisa nyata dirasakan.

 

“RUU Landasan Kontinen ini sangat strategis. Memang dibutuhkan masukan dan komunikasi yang baik sehingga bisa memberikan dampak siginifikan. Kita juga ke depannya  harap dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat yang berentintas di lautan,” jelas Andi.

 

Ke depannya, ia pun berharap RUU Landasan Kontinen juga membangun upaya-upaya yang tidak hanya menguntungkan dari sisi perekonomian, akan tetapi juga turut memproteksi kelestarian alam. “Kami ingin di dalam RUU Landasan kontinen ini mengatur upaya-upaya untuk menjaga kelestarian alam sehingga kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tidak menganggu dan merusak.” tandasnya. (ts/es)

BERITA TERKAIT
Pansus: Rekomendasi DPR Jadi Rujukan Penyelidikan Penyelenggaraan Haji
30-09-2024 / PANITIA KHUSUS
PARLEMENTARIA, Jakarta - Panitia Khusus (Pansus) Angket DPR RI terkait penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi setelah melakukan...
Revisi UU Tentang Haji Diharapkan Mampu Perbaiki Penyelenggaraan Ibadah Haji
26-09-2024 / PANITIA KHUSUS
PARLEMENTARIA, Jakarta - Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Haji 2024 DPR RI mendorong adanya revisi Undang-undang Haji seiring ditemukannya sejumlah...
RUU Paten Jadikan Indonesia Produsen Inovasi
24-09-2024 / PANITIA KHUSUS
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Panitia Khusus RUU Paten Subardi menyatakan aturan Paten yang baru akan mempercepat sekaligus memudahkan layanan pendaftaran...
Pemerintah Harus Lindungi Produksi Obat Generik Dalam Negeri
24-09-2024 / PANITIA KHUSUS
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Paten Diah Nurwitasari meminta Pemerintah lewat sejumlah kementerian agar mampu...